Rabu, 10 Oktober 2012

Paradigma Penelitian

Definisi Paradigma
Paradigma adalah ilmu pengetahuan praktis yang berkembang berdasarkan filosofi dan asumsi masyarakat mengenai suatu pengetahuan umum. Secara umum paradigma adalah pencapaian ilmu pengetahuan pada waktu tertentu yang menyediakan model permasalahan dan solusinya untuk suatu komunitas praktisi. Paradigma riset adalah ilmu mengenai metoda dan teknik yang ideal untuk digunakan dalam suatu riset.

Dua Main Paradigm Dalam Penelitian
Terdapat dua paradigma riset yang utama yaitu positivistic dan phenomenological. Positivistic biasa dianggap sebagai riset kuantitatif, penelitian yang dilakukan berdasarkan ilmu pengetahuan dan melalui eksperimen dengan pengukuran tertentu untuk melakukan penilaian secara obyektif, melibatkan analisa sebab akibat, dan keakuratan informasi bergantung pada validitas dan realibilitas data. Sedangkan phenomenological atau riset kualitatif merupakan penelitian secara subyektif, penilaian terhadap obyek penelitian bergantung pada interpretasi subyek pengamatnya, keakuratan dan keandalan informasi bergantung pada proses verifikasi. Berikut contoh jurnal untuk membantu membedakannya.

Riset positivistic/kuantitatif
ANALYSIS AND IMPROVEMENT OF DELIVERY OPERATION AT THE SAN FRANSISCO PUBLIC LIBRARY
Uday M. Apte and Florence M. Manson
Dallas USA 1 October 2004

Perkembangan teknologi memberikan pengaruh terhadap penggunaan pengolahan informasi terkomputasi. Termasuk perpustakaan (multi branch library) sebagai fasilitas publik yang menerapkan pengolahan informasi berbasis internet sehingga para user dapat memanfaatkan katalog online perpustakaan untuk mencari, memilih, dan meminjam buku. Selanjutnya user menunjuk cabang perpustakaan mana yang dipilih untuk tujuan pengiriman buku yang dipinjam sehingga user dapat lebih mudah mengambilnya karena jarak yang lebih dekat. Kemudahan ini menimbulkan peningkatan permintaan user terkait delivery services ini. SFPL (San Fransisco Public Library) membutuhkan analisa lebih teliti mengenai sistem operasi delivery service ini. Analisa dilakukan secara kuantitatif dengan mengembangkan model optimasi terhadap delivery operation dengan pre-sorting, cross docking, dan route balancing. Metoda heuristik juga digunakan untuk merancang model pemecahan masalah ini sehingga dapat mereduksi cycle time dan delivery cost.

Riset phenomenological/kualitatif
THE PLANNING FLEXIBILITY BOTTLENECK IN FOOD PROCESSING INDUSTRIES
Wout Van Wezel, Dirk Pieter Van Donk, Gerard Gaalman
Netherlands, 21 November 2004

Perencanaan produksi untuk industri makanan harus mampu menjaga keseimbangan secara terus menerus antara efisiensi produksi dan fleksibilitas performansi. Dalam studi kasus tersebut terdapat anggapan bahwa fleksibilitas tidak hanya dibatasi atau dipengaruhi oleh karakteristik proses produksi secara fisik tetapi juga proses perencanaan dalam prosedur organisasi. Proses perencanaan dalam industri makanan sering kali tidak mampu mencapai fleksibilitas proses produksi secara maksimal. Pendekatan yang digunakan untuk perencanaan produksi  eksisting pada studi kasus tersebut menggunakan sistem ERP dan advance planning system. Hasil analisa menunjukkan bahwa perencanaan proses produksi eksisting dapat memecahkan masalah ini hanya sebagiannya. Melalui riset tersebut peneliti menawarkan framework perencanaan untuk membantu analisa fleksibilitas perencanaan. Framework perencanaan yang diajukan dikaitkan dengan rencana kegiatan sehingga keputusan dalam perencanaan dapat terstruktur dengan baik sesuai rencana perusahaan atau organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar