Secara alamiah, anak mengimitasi orang tuanya. Seperti fotocopy.
Maka hapuslah sifat buruk pada kertas Anda segera, sebelum terlambat menyadari bahwa tulisan hasil fotocopy sulit dihapus.
Minggu, 13 Juli 2014
Anak Itu Seperti Kertas
Kenapa saat hal baik atau buruk terjadi karena ulah anak-anak, orang selalu bertanya "Anak siapa ini?" ?.
Anak itu seperti kertas, yang bisa ditulisi, dilukis, disobek, dibakar, hilang, atau diberikan ke orang lain, hanya oleh orang tuanya.
Anak itu seperti kertas, yang bisa ditulisi, dilukis, disobek, dibakar, hilang, atau diberikan ke orang lain, hanya oleh orang tuanya.
Introvert?
Konon orang tua apa-apa bilang "gak patut diliat orang", "apa kata orang nanti", nanti orang menilai begini, begitu... Lantas wajarlah anaknya gampang minder. Dan ketika jengah dengan "kata orang", mudah saja insting menyendirinya terbentuk.
Ketahuilah. Mereka yang introvert, meski dari luar tampak dingin, tapi justru ia yang paling paham posisi setiap pihak. Kaum ini sangat sensitif, pada perasaan orang lain, pun dirinya sendiri serapuh lembaran arang kertas. Ingin tahu seberapa dalam analisanya? Tanyakan padanya sesuatu, saksikan seberapa dalam jawabannya menusukmu.
Anda yang peduli, jadilah orang terpilih yang ia percaya untuk menampakkan tangisnya. Tunjukkan padanya cara melapangkan hati, karena itulah hal yang paling ia butuhkan.
Ketahuilah. Mereka yang introvert, meski dari luar tampak dingin, tapi justru ia yang paling paham posisi setiap pihak. Kaum ini sangat sensitif, pada perasaan orang lain, pun dirinya sendiri serapuh lembaran arang kertas. Ingin tahu seberapa dalam analisanya? Tanyakan padanya sesuatu, saksikan seberapa dalam jawabannya menusukmu.
Anda yang peduli, jadilah orang terpilih yang ia percaya untuk menampakkan tangisnya. Tunjukkan padanya cara melapangkan hati, karena itulah hal yang paling ia butuhkan.
Rabu, 09 Juli 2014
Si Aku dan Gelas
Ada seorang yang memiliki gelas transparan dan penuh. Si Aku sudah tunjukkan gelas miliknya pada orang itu, berharap diisi. Gelas Si Aku memang diisi, tapi belum sempat Aku dapat melihat isinya bertambah...
Gelasnya pecah.
Sekarang gelas Aku tak berisi dan tak dapat diisi. Aku memohon pada Sang Ahli Gelas, bantu Aku mendapatkan kembali gelasnya. Paling tidak agar Aku dapat segera mengumpulkan kembali isi gelasnya yang tercecer.
Sering kali gelas Aku pecah saat diisi oleh pemilik gelas transparan itu. Pecah dan susun beberapa kali. Tapi Aku tetap mendatanginya, karena bagaimanapun beliau adalah orang penting.
Orang itu yang memberikan gelas kepada Si Aku.
Gelasnya pecah.
Sekarang gelas Aku tak berisi dan tak dapat diisi. Aku memohon pada Sang Ahli Gelas, bantu Aku mendapatkan kembali gelasnya. Paling tidak agar Aku dapat segera mengumpulkan kembali isi gelasnya yang tercecer.
Sering kali gelas Aku pecah saat diisi oleh pemilik gelas transparan itu. Pecah dan susun beberapa kali. Tapi Aku tetap mendatanginya, karena bagaimanapun beliau adalah orang penting.
Orang itu yang memberikan gelas kepada Si Aku.
Langganan:
Postingan (Atom)